Kamis, 14 April 2011

Cacat Sedunia

Cacat bukan halangan untuk jadi yang terbaik

Meski adanya keterbatasan dalam fisik, namun pelaksanaannya sempurna. Hal ini bisa dibuktikan dengan minimnya kesalahan dalam pelaksanaan upacara bendera memperingati hari penyandang cacat sedunia yang berlangsung
di Panti Sosial Bina Netra Tumoutou Jumat (3/12) kemarin.

Liputan
Anggawirya Mega

HARI penyandang cacat sedunia yang jatuh pada Jumat kemarin dirayakan seluruh penyandang cacat yang ada di provinsi Sulut. Bertempat di Panti Sosial Bina Netra Tumoutou Paal IV berlangsung dengan hikmat dan sempurna. Meski para peserta adalah mereka yang memiliki fisik yang tidak sempurna dan keterbelakangan mental tidak menghalangi para pe-nyandang cacat untuk hik-mat dalam upacara bendera tersebut.
Seperti yang dikatakan Kadis Sosial Sulut Ir Ricky Toemandoek MSi yang juga bertindak sebagai pembina upacara, peringatan hari cacat sedunia atau disability day ini dijadikan sebagi unjuk kemampuan untuk selalu menyempurnakan kekurangan fisik dan mental para penyandang cacat.
“Meski memiliki kekurang-an namun kita bisa menyak-sikan sendiri bagaimana sempurnanya para penyan-dang cacat melaksanakan upacara bendera sebagai-mana yang biasa dilaksana-kan orang normal.
Hal ini membuktikan keku-rangan seorang penyan-dang cacat bukanlah hala-ngan untuk menjadi yang terbaik,” jelas Toemandoek diikuti tepuk tangan dari seluruh peserta upacara.
Senada dengan hal terse-but, ketua panitia pelaksa-naan hari penyandang cacat sedunia provinsi Sulut Maikel Wotulo mengatakan upacara pelaksanaan ini merupakan sebuah tolak ukur perkambangan para penyandang cacat di dunia terlebih khusus yang ada di Sulut.
“Sebagai salah satu pe-nyandang cacat kami tidak boleh merasa terbelakang dengan yang lain. Namun harus memiliki keyakinan bahwa kita bisa seperti orang normal bahkan melebihi mereka. Hal itu bisa dibuk-tikan lewat berlangsung dengan baiknya upacara bendera meski para pelak-sana dan peserta sebagian besar para penyandang cacat,’ jelas Wotulo yang juga bertindak sebagai pemimpin upacara ini.
Sejauh ini perhatian peme-rintah terhadap penyandang cacat yang ada di sulut su-dah menunjukan nilai po-sitif. Seperti yang dikatakan Buyung, perhatian peme-rintah sangat baik bagi penyandang cacat.
“Kalau soal perhatian, pemerintah sudah cukup memperhtikan kami dalam hal pendidikan dan kese-jahteraan. Tapi yang men-jadi keinginan kami adalah perhatian yang lebih dalam bidang lapangan peker-jaan.
Untuk itu kami berharap kepada pemerintah agar menggiatkan program-program pemberdayaan se-hingga kami bisa lebih mandiri lagi,” tegas Bu-yung.
Semangat di hari penyan-dang cacat ini ternyata tidak hanya tumbuh dalam diri para penyandang cacat. Budi Nugraha salah satu warga sekitar yang turut melihat pelaksanaan upacara mengatakan rasa kagum atas usaha yang dilakukan para penmyan-dang cacat selama ini.
“Jadikanlah tema hari penyandang cacat dunia ini untuk ada akses kepada para penyandang cacat. Jangan ada diskriminasi kepada mereka yang meru-pakan saudara-saudara kita semua. Saya pribadi ingin juga memperjuangkan hak-hak para penyandang cacat mengajak semua rekan-rekan untuk lebih peka kepada isu-isu yang berhubungan dengan kecacatan,” tutupnya.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

LORONG HITAM :) Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Baby Blog